Kamis, 04 Juni 2009

Relavansi Teori Sosial

MASALAH SOSIAL RELEVABSI TEORU SOSIAL
Masalah sosial tentu ada kaitannya dengan teori sosial. Teori sosial lebih menekankan pada segi perspektif yang terkadang kurang mampu menjelaskan secara utuh tentang masyarakat..pun jua untuk membedah akar masalah sosial.Ya...karena 'ilmuwan sosial' melihat masyarakat dengan 'teropong' yang berbeda. Karenanya diperlukan suatu bentuk kompleksitas sehingga teori sosial dapat berlaku dan berperan menentukan tatanan masyarakat yang ideal.

Dalam sosiologi khususnya melihat masalah sosial dapat dilihat dari kacamata/perspektif dari 3 tokoh ternama 'founding father'nya sosiologi yang di istilahkan dengan Durkhemian,Weberian, dan Marxian yang memiliki ketidaksamaan cara pandang mengenai masyarakat.

a. Tinjauan singkat teori fungsional struktural
Teori ini dikemukakan oleh Durkheim yaitu melihat kenyataan persoalan dalam masyarakat tidak lepas dari fungsi sosial dalam masyarakat. Secara garis besar,fakta sosial yang menjadi pusat perhatian adalah 'struktur sosial' dan 'pranata sosial'. Kedua hal ini berada dalam satu sistem sosial yang terdiri atas bagian/elemen yang saling berkaitan dan menyatu dalam keseimbangan (Soetomo:15). Perkembangan masyarakat mengarah pada bentuk formal di mana terdapat perbedaan kelas dan struktur dalam masyarakat. Dasar pemikirannya,kedua bentuk perbedaan ini muncul secara alamiah dengan kata lain tidak ada 'rekayasa sosial' alias social engineering. Selanjutnya membahas mengenai 'fungsi sosial' mempunyai keterlibatan mutlak dalam fakta sosial. Fakta sosial ini terkait dengan masalah sosial dan akan selalu ada di mana masyarakat berada.

b.Tinjauan singkat teori konflik
Teori ini dibangun sama dengan dasar teori yang (a) di atasyaitu dalam 1 payung paradigma fakta sosial. Kajian tentang konflik lebih pada membedakan golongan yang terlibat yaitu kelompok semu dan kelompok kepentingan. Kelompok semu memiliki kepentingan yang sama,sementara pada kelompok kepentingan terbentuk dari kelompok semu yang pada umumnya memiliki struktur,organisasi,program, tujuan dan keanggotaan yang jelas.
Beda dengan poin (a) yaitu pada : menurut teori fungsional-struktural masyarakat berada dalam kondisi statis/kondisi seimbang sementara teori konflik sebaliknya yaitu masyarakat berada dalam proses perubahan yang ditandai pertentangan terus menerus di antara unsur-unsurnya. Kemudian,teori (a) lebih melihat elemen melihat masyarakat terikat secara informal oleh norma,nilai dan moralitas umum, sedangkan teori konflik lebih menilai keteraturan karena adanya 'golongan yang berkuasa'.

c.Tinjauan singkat teori interaksionisme simbolik
secara singkat ide dasarnya meliputi :
1. masy terdiri dari manusia yg berinteraksi;
2. interaksi terdiri dari berbagai kegiatan manusia yg berhubungan dgn kegiatan manusia lain yg memunculkan interaksi simbolik mencakup penafsiran tindakan;
3. objek-objek mempunyai makna intrinsik
4. manusia dapat melihat dirinya sebagai bagian dari objek
5. tindakan manusia adalah tindakan interpretatif yg dibuat manusia sendiri
6. tindakan manusia ini saling di kaitkan dan di sesuaikan oelh anggota2 kelompok.

Ya...setidaknya ini perlu dikombinasikan dengan masalah sosial yang tentu relevan dalam pembacaannya..yang akan mempengaruhi perkembangan dari masyarakat itu sendiri.
DIPOSKAN OLEH SANGGAR KEHIDUPAN DI 01:05
LABEL: SANGGAR-SOSIOLOGI